7 Pulau Terancam Hilang Akibat Global Warming, Salah Satunya di Indonesia

7 Pulau Terancam Hilang Akibat Global Warming, Salah Satunya di IndonesiaPulau Terancam Hilang. ©2012 Merdeka.com
Merdeka.com - Global warming atau pemanasan global adalah proses peningkatan suhu rata-rata bumi yang diukur melalui suhu atmosfer, daratan hingga lautan. Kini, setidaknya tercatat lebih dari 20.000 spesies flora maupun fauna terancam punah.
Natural Resources Defense Council (NRDC) menyatakan, global warming merupakan krisis lingkungan serta kemanusiaan terbesar yang terjadi saat ini. Krisis lingkungan ini menimbulkan bencana pada permukaan bumi. Salah satu bencana yaitu semakin tingginya permukaan air laut dan membuat beberapa pulau terancam hilang secara perlahan.
Sejumlah ahli telah memprediksikan beberapa pulau terancam hilang dalam kurun waktu 80 tahun mendatang. Pulau mana sajakah itu? Berikut datanya dikutip dari Reader's Digest.

Pulau Solomon

Akibat pemanasan global, Pulau Solomon yang terdiri hampir 1.000 pulau dan atol ini perlahan-lahan akan tenggelam. Pulau yang berada di Pasifik Selatan, sejak tahun 1993 permukaan air lautnya telah naik sekitar 8 milimeter setiap tahunnya.
Saking cepatnya, ibu kota provinsi Choiseul saat ini hanya berjarak 6,6 kaki dari permukaan laut. Dalam Environmental Research Letters 2016 menyatakan, setidaknya 5 pulau karang dan beberapa desa yang berdiri sejak 1935 telah menghilang.
Dengan fakta tersebut membuat pemerintah provinsi sedang membangun kota baru untuk nantinya dijadikan sebagai tempat tinggal baru bagi penduduknya. Padahal, Pulau Solomon dikenal memiliki habitat terumbu karang yang sangat menakjubkan dan begitu eksotis.
Maka dari itu, sebelum pulau ini tenggelam oleh lautan lepas lebih baik segeralah berkunjung ke Pulau Solomon untuk menikmati pemandangan alam yang mengagumkan.

Pulau Maladewa (Maldives)

Siapa yang tidak mengenal Pulau Maladewa? Pulau yang lebih sering disebut dengan Maldives ini ternyata masuk ke dalam daftar deretan pulau yang akan hilang.

Resor-resor mewah serta hotel bawah laut nantinya secara perlahan akan tertutup oleh air laut. Menurut Central Intelligence Agency (CIA), rendahnya ketinggian pada pulau-pulau di Maladewa membuatnya lebih sensitif terhadap kenaikan permukaan laut.

Pulau Palau

Sejak tahun 1993, Pulau Palau tercatat telah mengalami peningkatan permukaan laut setiap tahun sekitar 0,35 inci. Angka tersebut sekitar tiga kali lebih tinggi rata-rata peningkatan permukaan laut global.
Data itu dikeluarkan oleh sebuah makalah kolaborasi antara Palau National Weather Service Office dan the Pasific Climate Change Science Program. Kenaikan tersebut juga diperkirakan akan terus meningkat sekitar lebih dari 24 inci pada tahun 2090 mendatang.

Public Radio International juga melaporkan, penduduk Pulau Palau telah merasakan kenaikan permukaan laut tersebut pada beberapa kondisi tertentu. Mereka mengatakan pada saat terjadi bulan purnama, pekarangan rumah akan diterjang banjir akibat pasang air laut dan mereka sudah mempertimbangkan untuk pindah ke negara baru.
Buruknya, ubur-ubur tidak menyengat yang terkenal dan populer di pulau itu juga akan menghilang secara perlahan akibat adanya perubahan iklim yang semakin memburuk.

Micronesia

Micronesia merupakan sebuah negara yang terdiri atas 607 pulau di dalamnya. Negara yang terletak di 2.500 mil barat daya Hawaii ini juga masuk ke dalam deretan pulau yang akan hilang di masa mendatang.

Micronesia hanya memiliki luas sekitar 279 mil persegi. Kendati demikian, negara ini dipenuhi oleh beragam gunung, laguna, bakau serta pantai yang begitu indah. Sayangnya, dari sekian banyak pulau yang ada di Micronesia tercatat beberapa di antaranya telah menghilang.

Menurut Journal of Coastal Conservation, adanya peningkatan permukaan laut membuat beberapa pulau menghilang dan sisanya telah berkurang ukurannya, baru-baru ini.

Pulau Bali

Tak hanya di luar negeri saja, ada beberapa pulau di Indonesia yang terancam akan hilang akibat keganasan global warming. Dari sekian banyak pulau yang ada di nusantara, Pulau Bali menjadi salah satunya.

Selain akibat global warming, Pulau Bali terancam tenggelam karena adanya peningkatan proyeksi hujan jangka panjang. Bahkan, curah hujan di kawasan Pulau Bali semakin bertambah setiap lima tahun. Pulau Nusa Penida terancam menjadi pulau pertama yang akan tenggelam nantinya.

Fakta ini membuat Pulau Nusa Penida menjadi perhatian khusus dalam United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) yang digelar di Bali, 2007 silam. Diperkirakan, pada 2050 nantinya Pulau Bali akan terendam air laut seluas 489 km persegi.

Lebih mengejutkannya lagi, nantinya hal tersebut akan terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya. Buruknya, peristiwa ini juga dapat menyebabkan Pulau Bali terpisah menjadi dua sisi. Untuk informasi, saat ini Pulau Bali memiliki luas setidaknya 5632 km persegi.

Pulau Fiji

Kepulauan Pasifik Fiji dikenal dengan keindahan dan keeksotisan pemandangan alamnya. Memiliki suasana dan nuansa seperti di Hawaii, membuat pulau ini diburu oleh para wisatawan hingga selebriti terkenal dunia.

Sayangnya, Pulau Fiji termasuk ke dalam deretan pulau yang akan hilang sebab pulau ini memiliki dataran yang begitu rendah serta sangat rentan terhadap perubahan permukaan laut. The United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) mengatakan, penduduk desa Vunidogoloa inilah yang pertama kali mulai pindah akibat kenaikan permukaan laut yang sangat cepat.

Bahkan, The World Bank juga melaporkan, beberapa desa tercatat telah kehilangan garis pantai sekitar 15-20 meter dalam beberapa dekade terakhir. Selain itu, diperkirakan di 2050 nantinya permukaan laut akan naik hingga 43 sentimeter.
Buruknya, peningkatan suhu bumi dan lautan akan mempengaruhi habitat terumbu karang di dalam laut. Secara perlahan, terumbu karang akan mengalami pemutihan karang yang rentan terhadap penyakit.

Pulau Polinesia Prancis

Bora Bora, Kepulauan Society serta Tahiti sangat populer bagi wisatawan. Ketiga peristirahatan tropis tersebut terletak di Polinesia Prancis. Sayangnya, kecantikan pulau tropis tersebut tidak mampu bertahan lama.
Dalam 100 tahun ke depan, pulau-pulau terkenal tersebut tidak bisa lagi menjadi pilihan destinasi peristirahatan tropis bagi kalian. Sebabnya, Polinesia Prancis merupakan salah satu di antara beberapa pulau yang akan hilang di masa yang akan datang.

Menurut makalah Nature Conservation, diperkirakan setidaknya 30% dari pulau yang ada di Polinesia Prancis akan dikuasai oleh air laut di akhir abad ini. Fakta tersebut membuat pemerintah Polinesia Prancis mulai mempertimbangkan untuk membangun pulau-pulau terapung lainnya bagi penduduk terutama di dekat Tahiti.
Semua fenomena ini merupakan dampak dari adanya global warming yang masih sulit untuk diatasi oleh setiap negara di dunia.
[tan]

Share:

IDC: Realme Urutan Keempat Top Smartphone di Indonesia

IDC: Realme Urutan Keempat Top Smartphone di IndonesiaRealme 5 Pro. ©2019 Merdeka.com
Merdeka.com - International Data Corporation (IDC), penyedia jasa penelitian dan konsultasi layanan pasar global untuk teknologi informasi, telekomunikasi, dan konsumen, baru saja meluncurkan Quarterly Mobile Phone Tracker Q3-2019.
Secara mengejutkan, realme naik ke posisi empat dalam daftar Top 5 Smartphone Brand di Indonesia dan menjadikannya sebagai merek smartphone yang paling cepat berkembang di Indonesia.
Menurut Quarterly Mobile Phone Tracker Q3-2019 dari IDC, realme mengalami pertumbuhan yang sangat cepat di pasar smartphone di Indonesia. Berkat aktif meluncurkan lini produk yang selalu mendapatkan gelar produk terbaik di segmennya, realme berhasil mencatat peningkatan penjualan hingga 2x lipat atau merebut pangsa pasar smartphone Indonesia sebanyak 12,6% hanya dalam waktu satu kuartal.
Sebelumnya dalam laporan IDC Q2-2019, realme berhasil mendapatkan pangsa pasar 6,1% dan pada Q1-2019 realme mendapatkan 1,4% pangsa pasar dan dibandingkan dengan Q1-2019, realme mengalami pertumbuhan sebesar 900% pada Q3-2019.
Mengomentari hasil laporan kuartal ini, Risky Febrian – Market Analyst IDC Indonesia mengatakan, realme sendiri berkompetisi secara agresif dengan program marketing dan penawaran produk.
"Mereka bisa mendapatkan predikat terbaik di segmennya, sehingga realme naik ke peringkat keempat dimana mereka berhasil mengapalkan dengan masif smartphone di rentang harga USD 100 – 200," terang Risky.
1 dari 1 halaman

Realme: Kami Brand Pertama

Sementara itu, Palson Yi Brand Manager realme SEA mengatakan, bangga bahwa realme berada di peringkat 4 dalam daftar Top Smartphone Brand di Indonesia. Menurutnya, realme telah mengalami pertumbuhan yang sangat cepat dalam waktu singkat.
"Diperkenalkan di Indonesia pada Oktober tahun lalu, kami menjadi Top 5 Smartphone Brand di Q2-2019, dan saat ini naik menjadi Top 4 Smartphone Brand di Q3. Tidak ada sebelumnya merek smartphone yang pernah mendapatkan prestasi ini dalam waktu singkat di Indonesia," katanya.
"Yang paling penting, Top 4 ini menunjukkan kepada pelanggan terutama anak muda yang mendukung dan sepenuhnya menerima filosofi brand realme. Jadi saya ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan dari semua pihak dan realme Fans yang membuat kami dapat mencapainya," tambah dia.
Faktor paling krusial saat bermain di pasar smartphone Indonesia adalah ketersediaan produk. realme memastikan stok produk mereka selalu tersedia dan mampu dikirim ke dealer/pemilik toko lokal untuk penjualan perdana secara tepat waktu.
Setelah mampu memenuhi permintaan pasar tepat waktu, kini realme juga telah siap untuk menjalankan strategi barunya di Indonesia dalam waktu dekat: Leap to Premium.
[faz]

Share:

Yahoo Jepang Dilaporkan Merger Dengan LINE

Yahoo Jepang Dilaporkan Merger Dengan LINEIlustrasi LINE dan Yahoo. ©2019 Nikkei Asian Review
Merdeka.com - Yahoo Jepang yang merupakan besutan perusahaan internet terbesar di Jepang Softbank, telah mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang dalam pembicaraan untuk merger dengan LINE, aplikasi perpesanan asli Jepang.
Melansir laporan CNBC, USD 27 Miliar telah disiapkan untuk membawa LINE berada di satu payung ddi bawah SoftBank.
Yahoo Jepang, yang kini telah berubah nama menjadi Z Holdings, menyebut bahwa diskusi kini sedang berlangsung namun masih belum ada keputusan. SoftBank sendiri yang memegang setengah kepemilikan Z Holdings, juga mengiyakan hal tersebut.
Isu ini sendiri dilaporkan membuat nilai pasar saham Z Holdings melonjak 16 persen, sementara saham LINE sedang tidak diperdagangkan.

Merger Strategis

Hal ini mengikuti rumor sebelumnya yang dilaporkan Reuters, bahwa Softbank bersama perusahaan induk LINE yakni Naver, akan membentuk usaha fifty-fifty yang nantinya akan mengendalikan Z Holdings, yang diisi oleh LINE dan Yahoo.
Line sendiri telah mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa usaha untuk meningkatkan nilai perusahaannya memang benar terjadi, namun belum ada keputusan yang diambil.
Kesepakatan ini adalah rencana yang dianggap sangat strategis, mengingat masing-masing memiliki aplikasi pembayaran digital di Jepang saat ini.
PayPay dari SoftBank kini memiliki 19 juta pengguna, sementara Line Pay tidak menyediakan data, namun mendapatkan keuntungan dari 82 juta pengguna aktif LINE Jepang.
Z Holdings sendiri kini sedang menangani Zozo, e-tailer fashiong yang diakuisisi dengan nilai USD 3,7 Miliar untuk bersaing dengan Amazon.com. [idc]
Share:

Meet Taipei 2019: Perusahaan AI Kneron Incar Pasar Dunia termasuk Indonesia

Meet Taipei 2019: Perusahaan AI Kneron Incar Pasar Dunia termasuk IndonesiaAlbert Liu, CEO Kneron. ©2019 Merdeka.com
Merdeka.com - Perangkat dan solusi berbasis kecerdasan buatan atau intelligent artificial (AI) akan semakin berkembang di dunia dan bisa digunakan serta menghubungkan semua perangkat secara lebih pintar di dunia. Integrasi antara software AI dan hardware ini menghasilkan beragam produk yang cerdas di berbagai sektor industri, seperti smart home, smart surveillance, security, mobile devices, robotics, dan industrial control.
Albert Liu, Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Kneron, perusahaan solusi berbasis AI atau dari Amerika Serikat, mengatakan Kneron dibangun empat tahun lalu di San Diego untuk mengembangkan inovasi dan teknologi di bidang AI serta mengintegrasikan antara software AI dan hardware sehingga bisa menghasilkan perangkat yang tidak saja saling terhubung atau internet of things (IOT), melainkan perangkat IOT yang cerdas lewat fitur antara lain pengenalan wajah, gestur tubuh, dan sebagainya.
Dia mencontohkan solusi AI di produk pendingin ruangan (AC) yang menggunakan gestur tubuh untuk menaikkan atau menurunkan suhu ruangan. Misalnya, tangan di angkat ke atas akan dibaca oleh software AI sebagai permintaan menaikkan suhu. Sedangkann menurunkan tangan dibaca sebagai permintaan menurunkan suhu ruangan.
"Jadi tidak perlu lagi remote control, karena semua bisa dioperasikan lewat gestur. Solusi AI pada produk AC ini sudah dijual dan digunakan antara lain oleh Gree, produsen produk AC global dari China," kata Liu pada Merdeka.com usai menjadi pembicara dalam acara Meet Taipei 2019 Festival di Taipei Expo Park, Taiwan, Jumat (15/11).
Kata Liu, saat ini produk solusi AI Kneron banyak dipakai oleh pabrikan hardware di sektor home appliance seperti produk AC, laptop, dan sebagainya. Saat ini beberapa merek hardware menggunakan produk solusi AI Kneron, seperti Acer, Asus --keduanya asal Taiwan, Gree (China), Sogo, dan sebagainya. Kneron juga ada solusi AI untuk sektor otomotif, yang kini sudah dipakai di Tencent, China.
"Pasar solusi AI Kneron menyasar seluruh dunia termasuk Indonesia, bukan hanya pasar Amerika Serikat, Taiwan, dan China," ujarnya.
Namun, Lie mengaku belum ada rencana membuka channel di Indonesia dalam waktu dekat.

Kneron IPO 2021

Rencana IPO
Lie menjelaskan Kneron dalam rencana menjadi perusahaan publik atau melakukan initial public offering (IPO) pada 2021. Apalagi saat ini pihak pengelola pasar modal Amerika Serikat membantu Kneron dan mendorog untuk segera melakukan IPO.
Baru berusia empat tahun, hingga akhir tahun ini penjualan Kneron diperkirakan mencapai US$ 7 juta dan ditargetkan pada tahun depan (2020) naik menjadi sekitar US$ 10 juta.
"Pendapatan Kneron selalu bertumbuh setiap tahun," pungkasnya.
Pada November 2017, Kneron's mendapatkan pendanaan seri A dari beberapa investor global, antara lain Alibaba Entrepreneurs Fund, CDIB, Himax Technologies Inc, Sequoia Capital, dan lain-lain.
Kemudian pada 2018, Kneron kembali menerima pendanaan dari Horizons Ventures, perusahaan modal ventura yang dimiliki oleh pengusaha Ka-shing Li.
[sya]

Share:

Benarkah Main Gadget saat Hujan Deras Berisiko Tersambar Petir, Berikut Penjelasannya

Benarkah Main Gadget saat Hujan Deras Berisiko Tersambar Petir, Berikut Penjelasannyapetir di swiss. ©2018 REUTERS/Stefan Wermuth
Merdeka.com - Hujan deras disertai petir sering muncul saat musim penghujan tiba. Hal ini patut diwaspadai melihat risiko yang muncul akibat hujan deras dan petir. Seperti petir yang menyambar, pohon tumbang, jaringan listrik terputus hingga banjir. Antisipasi menjelang musim penghujan harus dilakukan seperti menyediakan jas hujan atau payung.
Kejadian orang tersambar petir karena bermain gadget sepertinya bukan lagi hal baru. Banyak pertanyaan yang muncul karena kejadian-kejadian tersebut. Banyak orang berspekulasi bahwa gadget menjadi penyebab orang tersambar petir.
Pada tahun 2007, New England Journal of Medicine memberitakan seorang pelari yang berusia 37 tahun terpental saat petir menyambar pohon yang berada di dekatnya. Pria tersebut mengalami luka bakar dari perut hingga telinga yang membuat gendang telinganya pecah.
Pada saat investigasi, luka bakar di telinga disebabkan oleh earphone yang terpasang di telinga dan adanya MP3 player yang dikantongi.Pria tersebut mengalami luka bakar yang menjalar dari perut hingga ke bagian telinga yang membuat gendang telinganya pecah.
Dokter mempercayai bahwa aliran listrik yang seharusnya tersalurkan ke bumi, justru dihalangi oleh perangkat MP3 player yang berbahan logam dan kemudian masuk ke dalam tubuh.

Benarkah Main Gadget saat Hujan Deras Berisiko Tersambar Petir?

NOAA atau National Oceanic and Atmospheric Administration menjelaskan terdapat tiga faktor utama yang memengaruhi petir menyerang, yaitu ketinggian, bentuk runcing, dan isolasi yang menjadi faktor dominan sambaran petir.
John Jensenius peneliti bidang perubahan cuaca NOAA menyatakan bahwa ponsel, perhiasan, benda logam kecil dan benda lainnya tidak mampu memicu sambaran petir. Orang-orang yang tersambar petir saat menggunakan ponsel sebenarnya berada di tempat dan waktu yang salah. Seperti berada di luar ruangan dan tempat yang tinggi ketika hujan dan petir.
Hal yang patut di hindari saat badai petir yaitu memasang charger ke stop kontak. Pada tahun 2012, seorang pria asal Malaysia tewas tersambar petir di rumahnya saat sedang mencopot charger gadgetnya dari stop kontak.
Untuk mencegah risiko terjadinya sambaran petir, para ahli menyarankan untuk selalu waspada dan berhati-hati. Apabila berada di ruang terbuka, matikan layanan internet atau matikan mode on pada gadget.
Dilansir dari situs Centers for Disease Control and Prevention, terdapat beberapa tips sebagai upaya pencegahan, di antaranya:

Apabila Berada di Dalam Ruangan

a. Hindari penggunaan segala jenis peralatan listrik. Hal ini dikarenakan listrik petir dapat merambat melalui sistem elektrik, radio, serta sistem antena televisi.
b. Hindari berada di ruangan dengan dinding dan lantai beton. Hal ini dikarenakan aliran listrik dapat merambat melalui logam besi atau kawat yang menjadi rangka beton.
c. Hindari penggunaan telepon kabel. Penggunaan telepon rumah atau telepon kabel lebih berpotensi menghantarkan listrik saat petir menyambar.
d. Hindari menggunakan air saat terjadi hujan petir. Arus listrik petir dapat mengalir melalui pipa ledeng.

Apabila Berada di Luar Ruangan

a. Ketika ada petir, masuk ke dalam rumah atau carilah tempat berlindung.
b. Hindari berada di tempat dimana Anda menjadi objek yang paling tinggi dari yang lain.
c. Apabila ramalan cuaca mengatakan akan terjadi badai petir, lebih baik tunda semua aktivitas.
d. Apabila tidak ada tempat berlindung, berjalan lah dengan merayap atau merangkak, serapat mungkin dengan tanah.
e. Perhatikan panduan keamanan di saat petir, yaitu aturan 30-30. Setelah melihat kilat, mulailah berhitung hingga 30, dan jika mendengar suara geledek sebelum memasuki hitungan ke 30 masuklah ke dalam rumah. Tunda aktivitas di luar hingga waktu 30 menit setelah bunyi geledek terakhir.
f. Hindarilah lantai atau dinding beton, karena aliran listrik dapat merambat melalui logam besi atau kawat yang menjadi rangka beton tersebut.
Share:

Meski Ditolak, Facebook Tetap Meluncurkan Mata Uang Digital Libra Tahun Depan

Meski Ditolak, Facebook Tetap Meluncurkan Mata Uang Digital Libra Tahun DepanIlustrasi Facebook. ©2013 Merdeka.com/sexyli.com
Merdeka.com - Meskipun otoritas di sejumlah negara secara terang-terangan menolak, Facebook tetap berencana untuk meluncurkan mata uang digital Libra tahun depan. Hal ini berdasarkan informasi dari salah satu eksekutif yang mengawasi proyek Libra kepada surat kabar Swiss, NZZ.
Mengutip laman Reuters, Selasa (24/9), perusahaan akan tetap merilis Libra, meski pihak berwenang di seluruh dunia menyambut rencana Facebook dengan dingin.
"Tujuan kami adalah, tetap meluncurkan Libra pada tahun depan," kata salah satu eksekutif Facebook David Marcus kepada NZZ dalam sebuah wawancara belum lama ini.
"Hingga saat itu, kita (hanya) perlu menjawab pertanyaan secara memadai, menciptakan lingkungan peraturan yang sesuai," ujarnya.
Sekadar informasi, jejaring sosial terbesar ini mengumumkan rencana peluncuran Libra pada Juni 2019. Meski begitu, usulan ini ditanggapi dengan skeptisisme regulator, misalnya Prancis dan Jerman yang sudah menegaskan bahwa Libra tidak dapat beroperasi di Eropa.
Proyek mata uang kripto ini diumumkan seiring dengan Facebook yang mulai berekspansi ke bisnis e-commerce. Karena nama besarnya, Facebook ingin membawa mata uang digital jadi suatu hal yang umum dan mainstream.
Libra sendiri didukung oleh cadangan aset, termasuk deposito bank dan sekuritas pemerintah jangka pendek, dan diawasi oleh organisasi pengawas yang beranggotakan 28 orang.
Infrastruktur Libra memang ditujukan untuk menumbuhkan kepercayaan dan menstabilkan volatilitas harga yang mengganggu cryptocurrency dan menjadikannya tidak praktis untuk perdagangan dan pembayaran.
Marcus mengatakan, kemungkinan Libra tidak akan menjadi alat pembayaran untuk transaksi di dunia nyata di negara seperti Prancis, Swiss, atau Jerman. Jika nanti berlaku, Libra akan digunakan untuk pembayaran lintas batas atau untuk menyelesaikan pembayaran yang sangat kecil.
"Tidak mungkin orang akan membayar espresso di Swiss, Jerman, atau Prancis dengan Libra di masa depan," kata Marcus.
Dia malah mengira masyarakat yang bakal sulit menilai kehadiran Libra, tetapi ternyata masalah justru datang dari penolakan regulator. Penolakan dari otoritas negara-negara Eropa terhadap Libra didasarkan pada kekhawatiran Libra akan merusak kestabilan sistem keuangan global.
Libra juga ditakutkan akan mengganggu kebijakan moneter negara dan membahayakan privasi, serta berpotensi dipakai dalam pencucian uang.
Marcus menyebut, dia tak percaya proyek Libra akan mengintervensi kebijakan moneter. Pasalnya, Libra tidak akan memiliki uang baru dan tidak mempengaruhi suku bunga atau hasil.
Marcus menyebut, dompet digital Facebook Calibra, akan memungkinkan konsumen dan vendor untuk bertransaksi secara digital. Dompet digital ini akan tersedia di berbagai negara yang regulatornya memberikan izin.
Ia juga meyakinkan bahwa Facebook tidak akan mengakses data milik pengguna Calibra.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustin Setyo Wardani [faz]
Share:

PlayStation 5 Diklaim Lebih Hemat Energi

PlayStation 5 Diklaim Lebih Hemat EnergiRumor Bentuk PlayStation 5. ©2019 LetsGoDigital
Merdeka.com - Konsol gim besutan Sony yakni PlayStation generasi berikutnya, akan lebih ramah lingkungan.
Pasalnya seperti apa yang dikutip dari The Verge, PlayStation 5 akan memiliki fitur hemat energi dalam standby mode.
Informasi ini datang dari posting blog resmi Sony yang menyebut bahwa PlayStation bergabung dengan PBB untuk memerangi perubahan iklim.
"Playstation generasi berikutnya akan memungkinkan untuk melakukan gameplay dengan konsumsi daya yang jauh lebih rendah, diperkirakan mencapai 0,5 W," tulis Jim Ryan, presiden dan CEO dari Sony Interactive Entertainment.
"Jika hanya satu juta pengguna yang mengaktifkan fitur ini, itu akan menghemat listrik setara dengan penggunaan listrik rata-rata 1.000 rumah di AS," lanjutnya.

Konsol Gim Tidak Ramah Lingkungan

Baik konsol PlayStation maupun Xbox selama ini telah dikritik karena konsumsi daya yang tinggi saat standby. Sebuah laporan dari Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam AS menunjukkan bahwa PS4 menghabiskan 8,5 watt dalam keadaan standby.
Angka ini sangat besar jika semua pengguna PS meletakkan konsolnya selalu dalam keadaan standby. Mode ini bisa mengecas kontroler atau joystick, serta tetap dapat mengunduh pembaruan gim.
Sony sendiri telah membuat konsumsi daya PS4 jadi lebih sedikit dari waktu ke waktu. Namun jika klaim Sony untuk menjadikannya hanya 0,5W benar, ini akan jadi peningkatan luar biasa. Terlebih lagi PS5 akan semeledak PS4 yang terjual hingga 100 juta unit. [idc]
Share:

Recent Posts